Senin, 12 September 2011

WOW! ADA JUBAH TEMBUS PANDANG!




www.DWICAHYANA.cz.cc - Para ilmuwan di BAE System, Swedia, tengah menggarap pengembangan jubah ajaib. Namun, bukan untuk menghilang seperti jubah Harry Potter, melainkan untuk kebutuhan kamuflase kendaraan-kendaraan militer.

Nantinya, perangkat ini akan dapat melindungi tank dari serangan roket pencari panas yang kerap memburunya. Proyek riset yang diberi nama Adaptiv ini akan diuji coba dalam dua tahun mendatang.
Jubah tembus pandang militer ini terdiri atas kepingan logam berbentuk heksagonal sebesar telapak tangan orang dewasa. Kepingan logam ini dapat dipanaskan atau didinginkan dengan cepat untuk menyamarkan bangunan, kapal, atau helikopter yang terbang rendah. Untuk menyelubungi sebuah tank kecil, diperlukan sekitar 1.000 kepingan logam tersebut.

Perangkat ini dilengkapi dengan pemindai untuk "membaca" lingkungan sekitar. Kemudian, pola-pola hasil pemindaian direproduksi pada panel logam berbentuk heksagonal yang berada di lambung tank (atau obyek lainnya). Selanjutnya, citra inframerah ditampilkan sehingga memungkinkan tank menyatu dengan lingkungan sekitarnya dan membuat musuh melihatnya sebagai sebuah mobil atau bahkan seekor sapi.

Menurut Peter Sjolund, pimpinan riset, teknologi ini bekerja layaknya layar televisi termal. Selain membawa koleksi gambar yang sudah tersimpan, perangkat itu juga bisa mengambil gambar yang sesuai dengan lingkungan sekitarnya apabila diperlukan. Pengembangan lebih lanjut bahkan bisa makin canggih lagi. (National Geographic Indonesia/Agung Dwi Cahyadi)

6 TANDA DAYA TAHAN TUBUH LEMAH


Lendir dalam hidung membantu menjebak dan
membersihkan virus yang masuk

www.DWICAHYANA.cz.cc - Sakit flu seolah jadi penyakit "wajib" setiap tahun. Terutama kala musim hujan. Namun penyakit ini terutama menyerang ketika daya tahan tubuh kita sedang lemah. Oleh karena itu, ada baiknya Anda waspada dengan kondisi tubuh kita sendiri. Bagaimana mengetahui ketika daya tahan tubuh kita mulai melemah?
* Mengonsumsi gula terlalu banyak. Studi yang dimuat di American Journal of Clinical Nutrition menyebutkan, 5 jam setelah kita mengasup 100 gr gula, kemampuan sel darah putih melawan kuman akan turun drastis. Seratus gr gula setara dengan tiga kaleng minuman bersoda ukuran sedang.
* Bobot badan makin berat. Ketika wabah flu babi menyerang masyarakat tahun lalu, ditemukan fakta bahwa para penderitanya memiliki ciri khas yang sama, yaitu indeks massa tubuhnya lebih dari 40. Kelebihan berat badan dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon, peradangan, dan mengganggu kemampuan tubuh melawan infeksi.
* Rongga hidung terlalu kering. Hidung yang tersumbat tentu sangat mengganggu kenyamanan. Tetapi, kalau rongga hidung kita terlalu kering, itu juga tak baik. Sebab, lendir di dalam hidung berguna untuk membantu "menjebak" dan membersihkan virus yang masuk. Tak adanya lendir di dalam hidung, sama artinya memberi jalan masuk bagi kuman untuk menyerang pertahanan tubuh kita.
* Tidak cukup minum. Ada alasan mengapa dokter selalu mendorong kita banyak minum ketika sakit. Tubuh membutuhkan banyak air putih untuk mengeluarkan racun. Kebutuhan minum setiap orang berbeda-beda, tergantung dari kondisi tubuh dan aktivitas masing-masing. Cara mengetahui apakah kita sudah cukup minum atau belum adalah dengan melihat warna urin. Urin yang baik adalah yang berwarna jernih atau kuning muda jernih.
* Stres berkepanjangan. Bukan kebetulan kalau kita jadi pilek kala pekerjaan di kantor sedang menumpuk. American Psychological Association melaporkan, stres jangka panjang dapat melemahkan respons kekebalan tubuh kita. "Jika kita stres saat sedang flu, bisa dipastikan gejala yang akan kita alami pasti akan lebih buruk lagi," ujar Philip Tierno.
* Sering tak enak badan. Biasanya, orang dewasa mendapat flu sekitar 2-3 kali dalam setahun. Jika kita mengalaminya lebih dari jumlah itu, sudah bisa dipastikan kondisi tubuh sedang di level yang rendah dan perlu segera ditindaklanjuti dengan istirahat dan makan makanan bergizi.
(Prevention Indonesia/Nancy Kalish/Lily Turangan)

INILAH AKIBAR DARI STRES!


Oleh : Dr.Andri, SpKJ *
Penelitian yang membahas tentang hubungan stres dan sistem daya tahan tubuh atau dikenal dengan sistem imun tubuh sudah semakin banyak dilakukan. Sejak berkembangnya ilmu Psikoneuroimunologi yaitu suatu ilmu yang mengaitkan hubungan antara ilmu psikologi, saraf dan imunologi, maka kondisi yang berhubungan dengan hal ini sudah semakin sering diteliti.
Psikoneuroimunologi menekankan pada pembuktian-pembuktian terkait dengan sistem imun tubuh dan hubungannya dengan stres yang terjadi pada orang tersebut. Disebutkan, banyak sekali dampak stres terhadap sistem imun tubuh manusia yang mengakibatkan seseorang lebih rentan mengalami gangguan penyakit terkait dengan sistem imun tubuh.
Beberapa waktu lalu, saat hari kedua kongres dunia International College of Psychosomatic Medicine di Seoul, Korea Selatan, pembicara Prof Christopher Coe dari Universitas Wisconsin, Amerika Serikat menerangkan kembali tentang Psikoneuroimunologi dalam kuliahnya yang berjudul "All Roads Lead To Psychoneuroimmunology"
Dalam kuliahnya Prof Coe mengatakan bahwa sudah semakin banyak penelitian dan fakta yang menggambarkan keterlibatan stres dalam mempengaruhi sistem imun manusia. Beberapa penyakit yang dihubungan dan ditekankan saat kuliah tersebut adalah pada asma dan fibromialgia.
Asma kita ketahui sebagai suatu gangguan penyakit pernapasan yang melibatkan sel-sel radang dan imun sistem dalam tubuh. Penyakit yang tidak bisa disembuhkan ini (hanya bisa dikendalikan) sangat terkait dengan peranan sistem imun dan stres yang bisa memicu terjadinya serangan.
Fibromialgia sendiri merupakan suatu kondisi gangguan penyakit yang menekankan keluhannya pada nyeri di berbagai bagian tubuh dan suasana perasan yang tidak nyaman terkait dengan kondisi ini. Gangguan nyeri yang lebih banyak terdapat pada wanita ini belakangan semakin diteliti mempunyai dampak yang berhubungan dengan sistem stres dan imun tubuh.
Kondisi yang terkait sistem imun pada pasien dengan gangguan fibromialgia terkait dengan penurunan kadar sel yang disebut Natural Killer (NK), Sitokon dan Interleukin. Kondisi seperti ini juga ditemukan pada pasien dengan depresi.
Tidak heran gejala-gejala depresi dan cemas juga merupakan salah satu tanda kondisi fibromialgia. Fibromialgia sendiri memang dikenal dulunya lebih kepada suatu kumpulan gejala (sindrom) yang melibatkan berbagai macam keluhan. Kondisi sindrom yang juga sering tumpang tindih dengan berbagai kondisi lain seperti di antaranya gangguan somatoform (psikosomatik), gangguan nyeri, gangguan depresi dan gangguan lelah berkepanjangan (chronic fatigue syndrome).
Pada akhir kuliahnya, Prof Coe mengatakan masih banyak terbuka lahan penelitian di bidang ini dan tentunya akan makin banyak pengetahuan yang masih bisa diperoleh dengan mempelajari stres dan hubungannya dengan sistem imun tubuh manusia.
* Psikiater Keminatan Psikosomatik Medis

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Marco Lau Santosa | Bloggerized by MLSblog